Malam Lailatul Qadr sahabat blogers, kali ini saya
akan membahas mengenai Malam Lailatul Qadr, malam seribu bulan. Semua umat
muslim di dunia ini pasti mencari malam lailatul qadr. Tapi hanya sedikit yang
mendapatkan malam lailatul qadr malam yang paling mulia pada bulan Ramadhan
ini. malam Lailatul Qadr dihargai dengan 1000 bulan, dalam artian jika kita
menemukan malam lailatul qadr ini dan beribadah pada malam beruntung ini, maka
ibadah kita setara dengan ibadah yang kita lakukan selama 1000 bulan, luar
biasa bukan malam lailatul qadr ini???, makanya ayo semua berlomba-lomba untuk
menemukan malam lailatul qadr ini.
Terjadinya malam lailatul Qadr
Lailatul Qadar itu terjadi pada sepuluh malam
terakhir di bulan Ramadhan, sebagaimana sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa
sallam,
تَحَرَّوْا لَيْلَةَ الْقَدْرِ فِى الْعَشْرِ
الأَوَاخِرِ مِنْ رَمَضَانَ
“Carilah lailatul qadar pada sepuluh malam
terakhir dari bulan Ramadhan.” (HR. Bukhari)
Terjadinya lailatul qadar di malam-malam ganjil
itu lebih memungkinkan daripada malam-malam genap, sebagaimana sabda Nabi
shallallahu ‘alaihi wa sallam,
تَحَرَّوْا لَيْلَةَ الْقَدْرِ فِى الْوِتْرِ مِنَ الْعَشْرِ الأَوَاخِرِ مِنْ رَمَضَانَ
“Carilah lailatul qadar di malam ganjil dari
sepuluh malam terakhir di bulan Ramadhan.” (HR. Bukhari)
Terjadinya lailatul qadar di tujuh malam terakhir
bulan ramadhan itu lebih memungkinkan sebagaimana hadits dari Ibnu Umar bahwa
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
الْتَمِسُوهَا فِى الْعَشْرِ الأَوَاخِرِ – يَعْنِى لَيْلَةَ الْقَدْرِ – فَإِنْ ضَعُفَ أَحَدُكُمْ أَوْ عَجَزَ فَلاَ يُغْلَبَنَّ عَلَى السَّبْعِ الْبَوَاقِى
“Carilah lailatul qadar di sepuluh malam
terakhir, namun jika ia ditimpa keletihan, maka janganlah ia dikalahkan pada
tujuh malam yang tersisa.” (HR. Muslim)
Dan yang memilih pendapat bahwa lailatul qadar
adalah malam kedua puluh tujuh sebagaimana ditegaskan oleh Ubay bin Ka’ab
radhiyallahu ‘anhu. Namun pendapat yang paling kuat dari berbagai pendapat yang
ada sebagaimana dikatakan Ibnu Hajar dalam Fathul Bari bahwa lailatul qadar itu
terjadi pada malam ganjil dari sepuluh malam terakhir dan waktunya berpindah-pindah
dari tahun ke tahun.
Mungkin pada tahun tertentu terjadi pada malam
kedua puluh tujuh atau mungkin juga pada tahun yang berikutnya terjadi pada
malam kedua puluh lima tergantung kehendak dan hikmah Allah Ta’ala. Hal ini
dikuatkan oleh sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam,
الْتَمِسُوهَا فِى الْعَشْرِ الأَوَاخِرِ مِنْ رَمَضَانَ لَيْلَةَ الْقَدْرِ فِى تَاسِعَةٍ تَبْقَى ، فِى سَابِعَةٍ تَبْقَى ، فِى خَامِسَةٍ تَبْقَى
“Carilah lailatul qadar di sepuluh malam terakhir
dari bulan Ramadhan pada sembilan, tujuh, dan lima malam yang tersisa.” (HR.
Bukhari)
Tanda Malam Lailatul Qadar
Udara dan angin sekitar terasa tenang.
Sebagaimana dari Ibnu Abbas, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
yang artinya: “Lailatul qadar adalah malam yang penuh kelembutan, cerah, tidak
begitu panas, juga tidak begitu dingin, pada pagi hari matahari bersinar lemah
dan nampak kemerah-merahan.” (HR. Ath Thoyalisi. Haytsami mengatakan
periwayatnya adalah tsiqoh /terpercaya) Malaikat menurunkan ketenangan sehingga
manusia merasakan ketenangan tersebut dan merasakan kelezatan dalam beribadah,
yang tidak didapatkan pada hari-hari yang lain. Manusia dapat melihat malam ini
dalam mimpinya sebagaimana terjadi pada sebagian sahabat. Matahari akan terbit
pada pagi harinya dalam keadaan jernih, tidak ada sinar. Dari Abi bin Ka’ab
bahwa Rasulullahshallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda yang artinya,”Shubuh
hari dari malam lailatul qadar matahari terbit tanpa sinar, seolah-olah mirip
bejana hingga matahari itu naik.” (HR. Muslim) (Lihat Shohih Fiqh Sunnah
II/149-150).
Itulah beberapa tanda dan keutamaan malam
lailatul qadr, malam 1000 bulan, semoga kita semua mendapatkan malam yang yang
sangat mulia ini.
0 comments:
Post a Comment
AnyTime OnliNe